Rabu, 19 Maret 2014

berbagai macam penyakit reproduksi

1.     HIPOGONADISME
Menurut pengertian medis, hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan interaksi hormon seperti androgen dan testosteron. Hipogonadisme dijumpai jika didapatkan konsentrasi hormon testosteron yang rendah atau kerja hormon testosteron yang tidak kuat. Nama hipogonadisme itu sendiri berasal dari dua nama kelenjar yang memengaruhi fungsi testis sebagai penghasil testosteron dan spermatozoa, yaitu kelenjar gonadotropik dan kelenjar hipofisis.Orang tua harus mewaspadai kemungkinan hipogonadisme pada anak laki-laki, karena gangguan penyakit ini berdampak serius pada kualitas hidup mereka kelak. Hipogonadisme dapat mengakibatkan perubahan mental dan psikis anak yang disebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, hot flashes (rasa panas di wajah), hingga penurunan gairah seks. Pada usia yang lebih dewasa, penderita juga akan mengalami disfungsi ereksi, infertilitas, dan bahkan osteoporosis.
2.     URETRITIS
Uretritis, juga dikenal sebagai uretritis non-spesifik atau uretritis non-gonokokal adalah suatu kondisi medis yag ditandai dengan peradangan pada uretra yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti klamidia dan herpes genitalis tetapi bukan oleh gonore. Pada beberapa kasus, uretritis tidak disebabkan oleh infeksi, tetapi oleh iritasi atau kerusakan pada uretra karena pemakaian sabun, masturbasi atau penggunaan kateter kandung kemih. Uretritis seringkali ditemukan pada pria usia antara 25 dan 35 tahun. Hal ini juga bisa terjadi pada wanita, tetapi lebih sulit untuk didiagnosis karena pada wanita biasanya tidak menunjukan banyak gejala. Ketika gejala timbul, baik pria dan wanita akan merasakan gejala nyeri saat berkemih, keinginan untuk sering berkemih dan sekret abnormal keluar dari vagina atau penis. Pria juga dapat merasakan nyeri saat berhubungan seksual atau saat ejakulasi dan rasa sakit pada ujung penis. Biasanya wanita juga mengalami nyeri perut dan demam tinggi. Untungnya, uretritis bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan dapat diobati dengan antibiotik dan penghilang rasa sakit. Namun, ketika tidak diobati dengan benar, uretritis dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi testis (orkitis) dan kelenjar prostat (prostatitis) pada pria, dan infeksi pada serviks (servisitis) dan organ reproduksi (penyakit radang panggul) pada wanita.

Tanda dan gejala Uretritis yang mungkin timbul:

  • Cairan berwarna keruh yang keluar dari ujung penis
  • Cairan vagina yang tidak normal
  • Demam
  • Kulit yang dingin pada kaki dan tangan
  • Menderita Dispareunia
  • Menunjukkan gejala-gejala Strabismus
  • Nyeri saat buang air kecil (disuria)
  • Panas dingin atau menggigil
  • Rasa sakit pada panggul
  • Sakit perut
  • Sering buang air kecil
3.     ROSTATITIS
Prostate adalah organ kecil yang berlokasi pada dasar dari kantong kemih yang dibungkus sekeliling urethra, tabung yang mengosongkan kantong kemih melalui penis. Ia duduk dimuka dari rectum, dan bagian belakang dari organ dapat dirasakan melalui pemeriksaan rectal oleh dokter.
Tujuan prostate adalah untuk membantu sistim reproduksi pria. Ia membuat sampai 70% dari cairan yang diejakulasikan sewaktu hubungan kelamin, mencampurkan sekresi-sekresinya dengan sperma yang dibuat didalam testicles. Prostate juga berkontraksi pada saat ejakulasi untuk mencegah aliran retrograde (atau balik) dari semen kedalam kantong kemih.
Karena lokasinya, gejala-gejala dari segala persoalan prostate cenderung berhubungan dengan kantong kemih dan dapat termasuk urgensi untuk membuang air kecil (kencing), frekwensi dari kencing, rasa terbakar waktu kencing (dysuria), aliran kencing yang sedikit, atau ketidakmampuan untuk memulai aliran kencing.
Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan (-itis) prostate. Karena istilahnya begitu umum, ia tidak dengan cukup menggambarkan batasan dari kelainan-kelainan yang dapat dihubungkan dengan peradangan prostate. Oleh karenanya, empat tipe-tipe dari prostatitis dikenali.
Ada empat tipe-tipe dari prostatitis:
  • Acute bacterial prostatitis (prostatitis bakteri akut)
  • Chronic bacterial prostatitis (prostatitis bakteri kronis)
  • Chronic prostatitis without infection (prostatitis kronis tanpa infeksi)
  •   Asymptomatic Inflammatory Prostatitis (peradangan prostatitis asymptomatic)
4.     KISTA
Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Kista merupakan suatu benjolan/tumor berisi cairan yang umumnya berbentuk seperti buah bertangkai. Kista dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam.  Cairan kista bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair (serous). Isi cairan bisa berupa air, darah, nanah atau  cairan coklat kental.
Kista yang berada didalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa kista ovarium dapat terbentuk kapan saja, antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama kehamilan. 

*Kista di ovarium Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium. Kista ovarium diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Akhirnya tertampung, dan semakin lama semakin besar.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas.

*Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Tempat pematangan sel telur juga terjadi di bagian ovarium. Ovarium juga mensekresikan hormon–hormon penting, seperti estrogen dan progesteron yang berperan dalam pengaturan siklus menstruasi.

Gejala Umum Kista
Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam waktu yang lama.
Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar dan menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan dapat terjadi pendarahan.

Pada stadium lanjut, gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam rongga perut, sehingga perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.

Jenis-jenis kista ovarium:
Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.

Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

Kista korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.

Faktor Resiko & Penyebab Kista :

Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon (hormon pada hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri) yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.

Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya

1. Normalnya wanita memiliki keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, namun dewasa ini banyak kasus dimana jumlah estrogen yang melebihi dari keseimbangan yang ada (disebut dominasi estrogen), dan ini bisa memudahkan tumbuhnya kista, mioma, dan kasus reproduksi lainnya.

2. Polusi Udara, Pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.

3. Keturunan, Kalau dalam satu keluarga ada kerabat dekat, seperti adik ibu, yang mengidap kista, mioma, endometriosis, maka anda mungkin mewarisi sifat yang sama.

4. Pola Makan, Makanan yang mengandung lemak tinggi pun bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut dapat dijadikan sumber estrogen jahat.

5. Kegemukan
5.     MYOM
Myom adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita.

Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause).

Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Gejala Umum Myom
Mioma sangat umum terjadi pada wanita usia reproduktif. Sekitar 25% wanita usia 20 - 40 mempunyai mioma, makin tua umur makin besar kemungkinan mendapatkan mioma. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya karena tidak merasakan atau tidak menyadari gejalanya dan baru mengetahuinya ketika memeriksakan diri. (Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan panggul rutin).

Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:
Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid. Bila perdarahan berlebihan akan menyebabkan anemia
Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur sehingga menghalangi pertemuan sperma dan telur
Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.


Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
6.     ENDOMETRIONIS
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus. Padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan didalam lapisan rahim. Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada.
Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.
 Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). 
Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

GEJALA
Endometriosis bisa menyebabkan:
-  Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
-  Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
-  Kemandulan
-  Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
-  Pinggung terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.
Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)
Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
Teori sistem kekebalan
Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.


Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
•  Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
•  Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
•  Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
•  Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
•  Orgasme ketika menstruasi.
7.     GANGGUAN MENSTRUASI
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. Dan juga Masalah yang paling umum adalah berkisar dari dysmenorrhea ( masalah menstruasi menyakitkan ), menorrhagia ( menstruasi yang banyak ), hingga oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon.
Gangguan menstruasi dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:
1). Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi
a). Hipermenorea (menoragia)
perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan.
b). Hipomenorea
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu.

2). Kelainan siklus
a) Polimenorea
Siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
b). Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari). Perdarahannya biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
c). Amenorea
Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Gangguan berhentinya menstruasi yang diakibatkan karena adanya gangguan pada fungsi indung telur, hormone yang tidak stabil, kesehatan atau masalah tekanan jiwa dan emosi. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea sekunder terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil. Penyebabnya kelainan anatomis kelamin (tidak terbentuk Rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal). Amenorea fisiologis (normal) yaitu sesorang wanita sejak lahir sampai menarche, terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu dan setelah mati haid.
Sedangkan Amenorea sekunder yaitu pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan. Penyebabnya mungkin gangguan gizi, terdapat tumor alat kelamin, gangguan hormonal atau penyakit menahun. Gejala klinis amenorea sekunder antara lain nyeri abdomen bagian bawah, menjalar kepinggang dan paha disertai keluhan mual dan muntah, sakit kepala, diare, mudah tersinggung.
Untuk mengatasi Amenorea sebaiknya seseorang melakukan gaya hidup sehat mulai dari makan makanan yang bergizi seimbang, berolahraga, tidak minum-minuman berahkohol, tidak minum obat-obatan steroid atau narkotika, tidak stress dan menjaga berat sehingga dengan pola hidup yang sehat ini membuat hormon tetap normal.

3). Perdarahan di luar haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium (indung telur) dan rangsangan estrogen dan progesterone dengan bentuk pendarahan yang terjadi di luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak-seimbangan hormon tubuh, yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi. Penderita hipoteroid (kadar hormone teroid yang rendah) atau hiperteroid (kadar hormon teroid yang tinggi) dan fungsi adrenal yang rendah juga bisa menyebabkan gangguan ini. Beberapa gangguan organ reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti infeksi vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium, fibroid, kanker endometrium atau indung telur, hyperplasia endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral yang mengalami infeksi juga dapat menyebabkannya.
Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis) dengan pengaturan secara hormonal dengan menstimulasi kelenjar pituitary di otak dan adrenal untuk menyeimbangkan kadar FSH dan LH sedangkan untuk wanita menikah atau mempunyai anak dengan memeriksakan alat kelamin dan bila perlu diadakan kuretase dan pemeriksaan patologi untuk memastikannya.
Sedangkan gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
a). Premenstrual tension (ketegangan pramenstruasi)
keluhan-keluhan yang biasanya mulai 1 minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya menstruasi, dan menghilang sesudah menstruasi datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai menstruasi berhenti. Gejala ini dijumpai pada wanita umur 30 sampai 45 tahun. Penyebab yang jelas belum diketahui akan tetapi kemungkinan diakibatkan ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone. Dikemukan bahwa dominasi estrogen merupakan penyebab dan defisiensi fase luteal dan kekurangan progesterone. Akibat dominasi estrogen terjadi retensi air dan edama pada beberapa tempat. Gejala klinisnya dalam bentuk gangguan emosional yaitu mudah tersinggung, sukar tidur, gelisah, sakit kepala, perut kembung, mual sampai muntah, pada payudara terasa tegang dan sakit, bahkan kasus yang lebih berat sering individu yang mengalaminya menjadi tertekan .
b). Mastalgia
rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Mastalgia disebabkan dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hipermia didaerah payudara. Segera setelah menstruasi mastalgia menghilang dengan sendirinya.
c). Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) :
nyeri antara menstruasi, terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus menstruasi, pada saat ovulasi. Kadang-kadang Mittelschmerz diikuti oleh pendarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektropik yang pecah.

4). Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi. Faktor yang memperburuk dismenorea adalah Rahim yang menghadap kebelakang (retroversi), kurangnya berolahraga dan stress psikis atau stress social, dan kekurangan zat besi.
Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang.

5). Sedangkan dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan.

6). Syndroma Pramenstruasi (Premenstual Syndrome)
Kadar sindroma pramenstruasi (PMS) dan waktunya pada setiap wanita tidak selalu sama. Ada wanita yang merasa sangat sakit sampai menderita kram dan tidak dapat beraktifitas. Beberapa ahli mengatakan bahwa gejala tersebut berhubungan kadar hormon estrogen dan progesterone pada siklus haid. Menurut ahli lain memperkirakan gangguan menjelang haid berhubugan dengan masalah psikis, misalnya wanita menganggap masa haid sebagai beban sehingga tanpa sadar ia menolaknya. Gangguan ini bisa juga merupakan tanda dari penyakit yang serius seperti endometriosis, kista atau angioma uteri dan adanya infeksi Rahim. Gejala yang muncul akan terjadi pada separuh ahkir dari siklus menstruasi, yang menghilang saat mulainya menstruasi. Manifestasi klinis dapat berupa penuhnya payudara dan terasa nyeri, bengkak, kelelahan, sakit kepala, peningkatan nafsu makan, iritabilitas dan ketidakstabilan perasaan dan depresi, kesulitan dalam kosentrasi, keluar air mata dan kecenderungan untuk melakukan kejahatan. Hampir sepertiga wanita produktif menghidap PMS. Gejala yang muncul selain diatas juga adanya
Untuk mencegah PMS yaitu menjaga organ genital, baik dalam hubungan sex maupun saat buang air besar dan kecil. Tindakan lainnya untuk mengurangi resiko ini adalah olahraga dan hidup lebih rileks sehingga aliran darah tubuh lancar karena mempengaruhi aliran darah organ reproduksi. Termasuk pola makan yang memenuhi gizi seimbang sehingga semua kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi terpenuhi, terutama kebutuhan zat besi yang diperlukan saat wanita haid.
Sedangkan untuk mengatasi gejala PMS berkaitan dengan suasana hati dapat dan mental dapat diatasi menjalani relaksasi, meditasi, atau yoga. Jika dengan obat-obatan, fluoxetine bisa mengurangi depresi dan gejala lainnya. Terkait gejala yang berhubungan dengan perubahan fisik, dengan pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progresteron bisa membantu mengurangi naik turunnya kadar estrogen dan progresteron, sehingga gejala-gejala penyerta lainnya dapat diatasi. Namun jika belum reda dapat ditambahkan obat anti peradangan non-steroid untuk mengurangi sakit kepala, nyeri karena kram dan nyeri persendian. Untuk meringankan gejala pada perubahan fisik penderita juga bisa mengurangi asupan gula, cafein dan alcohol, menambahkan asupan karbohidrad dan lebih sering makan atau mengkonsumsi vitamin B6, kalsium dan Magnesium.
8.     KANKER SERVIKS
Penyakit Kanker Serviks adalah jenis kanker yang menyerang organ reproduksi perempuan yakni leher rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Penyakit Kanker Serviks bisa menyebabkan penderitanya meninggal apabila si penderita tidak segera melakukan upaya pengobatan. Untuk mengobati Penyakit Kanker Serviks agar lebih optimal kini bisa dibantu dengan mengkonsumsi Obat Herbal Jelly Gamat Gold G. Jelly Gamat Gold G adalah obat herbal untuk Penyakit Kanker Serviks, yang dimana obat herbal ini terbuat dari Teripang emas TANPA tambahan zat obat kimiawi apapun. Sehingga sangat aman bila dikonsumsi tidak menyebabkan efek samping. Jangan khawatir untuk mengkonsumsi Obat Herbal Jelly Gamat Gold G, karena Jelly Gamat Gold G telah mendapat legalitas resmi dari BPOM RI dengan nomor registrasi TI 114645721 dan HALAL. Optimalkan pengobatan Penyakit Kanker Serviks yang sedang anda jalani dengan mengkonsumsi Obat Herbal Jelly Gamat Gold G. Bagi anda yang berminat untuk membeli Jelly Gamat Gold G, silahkan Klik DISINI untuk mengetahui harga dan format cara pemesanannya!! Atau langsung pesan kepada kami melalui SMS di no 085.795.778.361
Gejala Penyakit Kanker Serviks :
  • Pendarahan tak normal Wanita yang memiliki kanker serviks biasanya mengalami pendarahan yang tak normal pada bagian vagina. Dalam sebulan, pendarahan bisa jadi parah atau hanya sedikit. ( obat tradisional kanker serviks )
  • Keputihan parah Gejala kanker serviks lainnya adalah terjadinya keputihan yang cukup parah. Hal ini tentu saja berbeda bagi tiap wanita. Beberapa bisa mengalami keputihan yang berbau tak sedap, tebal, atau sangat berlendir. Jika Anda mendapati keputihan yang tak biasa sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan.
  • Nyeri panggul Seseorang bisa saja mengalami nyeri panggul saat mengalami menstruasi. Hal ini normal. Namun Anda harus waspada jika nyeri panggul terjadi di saat-saat lainnya. Wanita yang memiliki kanker serviks biasa mengalami nyeri panggul selama berjam-jam. Rasa sakit sakit bisa berupa nyeri yang tajam, ringan, atau sangat parah.
  • Nyeri saat buang air kecil Merasa sakit dan nyeri saat buang air kecil bisa dirasakan penderita kanker serviks stadium lanjut. Hal ini biasa terjadi jika kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih.
  • Pendarahan saat tidak menstruasi, setelah seks, atau saat pemeriksaan panggul Terjadinya pendarahan saat berhubungan seks atau pemeriksaan panggul adalah salah satu gejala kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh iritasi pada leher rahim selama beraktivitas. Meski begitu, ada banyak hal yang bisa menyebabkan pendarahan setelah aktivitas atau seks pada wanita.
9.     KANKER OVARIUM
Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.
Di Inggris, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini, setelah gejala muncul. Pengertian kanker ovarium memang sangat penting diketahui. Namun, gejala-gejalanya juga tidak kalah penting untuk diketahui. Pengertian kanker ovarium tidak bisa dilepaskan dari gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit ini. Terdapat beberapa gejala umum yang dapat dengan mudah dikenali. Jika pengertian kanker rahim, khususnya gajala umum tersebut diketahui para wanita, pengobatannya pun bisa lebih cepat dan peluang untuk sembuh lebih besar . Oleh karena itu, pengertian kanker ovarium sangat penting diketahui oleh para wanita. Selain wajib mengetahui pengertian kanker ovarium, para wanita juga wajib mengetahui gejala umum kanker ovarium. Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut:
1.     Sering marasakan nyeri di perut
2.     Ukuran perut semakin besar
3.     Susah makan atau tidak nafsu makan
4.     Sering merasa kekenyangan
5.     Sering muntah dan buang air besar
6.     Kembung terus-menerus
7.     Terjadi pendarahan pada vagina
8.     Berat badan turun secara signifikan
9.     Sering merasa lelah dan sakit kepala
10.            INFEKSI VAGINA
Gejalanya sangat spesifik untuk suatu infeksi. Sebagian besar infeksi pada vagina juga disertai rasa sakit saat berhubungan seksual atau masa haid yang bermasalah. Sebaiknya, Anda berkonsultasi ulang ke ginekolog untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Gejala yang Anda alami mungkin disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Bila memang infeksi jamur,   kerap dapat berulang, meskipun sudah mendapat terapi yang sesuai. Kondisi ini dikenal sebagai kandidiasis vulva vaginal kronis.

Kadangkala, terapi teratur membutuhkan waktu 3 -  6 bulan dan tidak cukup hanya dengan obat lokal yang dimasukkan ke dalam vagina, tetapi diperlukan juga obat yang diminum secara teratur. Selain itu, Anda sebaiknya menjaga kebersihan organ intim, menghindari makanan yang mengandung gula, serta menurunkan berat badan (kalau berat badan Anda berlebih). Untuk infeksi bakteri dan protozoa juga diperlukan obat-obat yang diminum secara teratur, selain obat vaginal. Infeksi di daerah vagina yang tidak diobati secara tuntas dapat menghambat upaya memiliki keturunan.

Penyebab
1. Vagina sebenarnya  mengandung bakteri sehat yang berfungsi untuk menjaga keasaman daerah intim. Namun, jika jumlahnya berlebihan, maka bakteri dapat menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
2. Ketidakseimbangan dalam produksi bakteri juga meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina. Ketidakseimbangan ini sendiri dipicu oleh perubahan hormon, obat-obatan tertentu, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Penyebab lain infeksi jamur pada vagina adalah tingkat estrogen yang meningkat drastis. Estrogen sendiri biasanya meningkat selama kehamilan atau kelahiran.
4. Kurangnya menjaga kebersihan kelamin juga meningkatkan risiko infeksi jamur vagina. Jadi, setelah buang air di toilet, Anda harus membersihkan alat kelamin Anda hingga ke anus untuk mencegah masuknya bakteri ke daerah intim tersebut.
5. Mencuci alat kelamin menggunakan sabun dengan aroma kuat dan kandungan kimia berbahaya adalah penyebab terakhir dari munculnya infeksi jamur vagina. Sebab aroma yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada bakteri.

Gejala
1. Gatal. Jika Anda sering merasa gatal di vagina, maka itu adalah tanda yang jelas dari infeksi jamur. Apalagi setelah mencuci vagina gatal semakin memburuk.
2. Terbakar. Rasa terbakar setelah buang air kecil dapat menjadi tanda dari infeksi jamur vagina. Tapi terkadang rasa panas juga disebabkan dehidrasi.
3. Nyeri. Apakah vagina Anda sering merasa nyeri? Jika rasa sakit ini ditandai dengan kemerahan, itu bisa jadi infeksi jamur vagina.
4. Keputihan. Tanda terbaru diikuti oleh gatal dan rasa terbakar di vagina adalah cairan putih kental seperti keju tebal.

Pengobatan
Beberapa pengobatan untuk infeksi jamur
vagina termasuk menghindari memakai celana ketat, basah atau lembab. Pilihlah pakaian yang berbahan katun, menjaga vagina agar tetap kering, tidak menggunakan deodoran pada area kewanitaan, dan mengoleskan salep resep dokter untuk meredakan gejala infeksi.

Itulah penyebab, tanda, serta cara pengobatan infeksi jamur vagina. Jika sakit berlanjut, lebih baik Anda segera menghubungi dokter agar dilakukan pengobatan yang tepat.
11.            CONDYLOMA ACUMINATA
Condyloma acuminata (kondiloma akuminata, genital warts, kutil kelamin) atau lebih dikenal dengan istilah penyakit Jengger Ayam, mungkin karena bentuknya yang mirip Jengger Ayam pada condyloma yang luas, adalah kelainan kulit berbentuk kutil dengan permukaan berlekuk-lekuk mirip jengger ayam, yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Jika pembaca pernah melihat kutil (bahasa jawa: caplak, veruka), seperti itulah bentuk condyloma acuminata. Hanya saja kutil tersebut letaknya di kelamin dan sekitarnya. Bahkan dapat menyebar ke anus (condyloma anogenital). Gambar 1: silahkan klik untuk melihat gambar condyloma acuminata di penis.
Identifikasi HPV untuk pertama kali pada tahun 1907. Kini, lebih 120 jenis subtype HPV telah dapat diidentifikasi. Tapi tidak semua type dapat menyebabkan condyloma acuminata. Sekitar 90 % condyloma acuminata diyakini berhubungan dengan type 6 dan type 11. Belasan tye lainnya dijumpai pula pada penderita condyloma acuminata. Para ahli menengarai HPV type tertentu memiliki kecenderungan onkogenk (potensial menjadi kanker), terutama type 16 dan type 18.
Penyebaran Penyakit
Penyebaran condyloma acuminata bersifat kosmopolitan, artinya merambah ke seluruh belahan dunia tanpa memandang ras.Berdasarkan jenis kelamin, frekuensi kejadian antara pria dan wanita sama besarnya. Sedangkan berdasarkan kelompok umur disebutkan bahwa condyloma acuminata lebih sering dijumpai pada usia dewasa muda dan pada usia tigapuluhan. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan aktifitas seksual. ( Gambar 2: silahkan klik untuk melihat condyloma acuminata di vagina )
Penularan dan Perjalanan Penyakit
HPV ditularkan melalui kontak langsung, dari mulut ke organ kelamin, dari jari ke organ kelamin dan sebaliknya, serta melalui hubungan seksual, sehingga condyloma acuminata dikelompokkan sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS, STD).
Bagaimana mengenalinya ?
Masa inkubasi condyloma acuminata berkisar antara 3 minggu sampai 8 bulan dengan rata-rata 3 bulan.Condyloma acuminata relatif mudah dikenali karena bentuknya yang khas, mirip jengger ayam, yakni kutil dengan permukaan berlekuk-lekuk (berjonjot-jonjot) di organ kelamin dan sekitarnya. Kutil-kutil kecil dapat bergabung membentuk kelompok yang lebih besar mirip dengan bunga kol.Pada umumnya condyloma acuminata berwarna kemerahan, coklat kemerahan, keabu-abuan hingga ada yang berwarna kehitaman.Jika mengalami infeksi sekunder (oleh garukan, gesekan atau sebab lain), condyloma acuminata berubah warna menjadi kehitaman, mudah berdarah dan berbau tak sedap.
Pada pria, tempat yang paling disukai (predileksi) Condyloma acuminata diantaranya: gland penis (topi baja si cucakrowo), lekukan antara kepala dan batang penis (sulkus koronarius), jaringan tipis di bawah ujung saluran kencing (frenulum), batang penis dan adakalanya di sekitar anus.Sedangkan pada wanita, tempat yang paling digemari si Condyloma acuminata diantaranya: labium (bibir vagina), vagina dan dapat juga mengenai serviks.Seorang dokter dapat mendiagnosa condyloma acuminata berdasarkan gejala klinis, yakni dengan melihat bentuk dan predileksi kutil (jonjot-jonjot) pada area kelamin.Jika meragukan, maka akan dilakukan test sederhana menggunakan asam asetat 5% yang dioleskan di permukaan kutil selama 3-5 menit. Pada condyloma acuminata maka kutil akan berubah warna menjadi putih.
Pengobatan
Hingga kini belum ada obat yang benar-benar memuaskan untuk menghilangkan HPV. Pengobatan yang lazim dilakukan adalah untuk menghilangkan condyloma acuminata, meliputi:
  • Kemoterapi, yakni pengobatan menggunakan Tinctura Podofilin 25 %, Podofilotoksin 0,5 %, Asam Trikloroasetat 25 % – 50 % dan Krim 5-flurourasil 1-5 %. Pada wanita hamil digunakan obat Asam Trikloroasetat 25-50 % seminggu sekali hingga condyloma acuminata bersih.
  • Tindakan Pembedahan, meliputi: Bedah scalpel (menggunakan pisau bedah), Bedah Listrik (elektrokauterisasi) dan Bedah Beku menggunakan Nitrogen cair. Bedah beku merupakan salah satu pilihan untuk pengobatan condyloma acuminata pada wanita hamil selain menggunakan Asam Trikloroasetat.
  • Laser karbondioksida. Metode ini lebih sedikit meninggalkan jaringan parut ketimbang Bedah Listrik.
  • Interferon. Dikenal 2 bentuk interferon, yakni interferon alfa (berbentuk suntikan dan krim) yang diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu dan interferon beta (suntikan) yang diberikan selama 10 hari.
  • Imunoterapi. Metode pengobatan imunoterapi digunakan pada penderita dengan condyloma acuminata yang luas dan resisten (kebal) terhadap pengobatan lain.
Meski mudah kambuh (residif), condyloma acuminata memiliki prognosis yang baik. Artinya tidak berbahaya.
VAKSINASI
Saat ini telah digunakan vaksin Papilloma virus (Gardasil) yang ditujukan untuk pencegahan kanker serviks. Adapun untuk pencegahan terhadap condyloma acuminata oleh HPV type 6 dan type 11, vaksin Gardasil diberikan pada anak laki-laki, pria dewasa dan wanita usia 9-26 tahun.
PENCEGAHAN HPV
Secara garis besar, upaya pencegahan terhadap penularan HPV dapat dilakukan dengan:
  • Menjaga hygiene organ genital.
  • Menghindari gonta-ganti pasangan.
  • Penggunaan pengaman (kondom) ditengarai tidak menjamin terjadinya penularan. Namun demikian tetap dianjurkan menggunakan pengaman (kondom) jika memiliki pasangan dengan riwayat condyloma acuminata.
  • Dianjurkan untuk tidak berhubungan intim selama masa pengobatan hingga pengobatan selesai dan benar-benar dinyatakan aman oleh dokter yang merawat.
12.            BARTOLINTIS
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar.
Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh :
Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
Jamur : kandida albikan.
Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
Bakteri : neiseria gonore.
Patofisiologi
Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke PUSKESMAS dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
Terdapat abses pada daerah kelamin
Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
Pengobatan
Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.
13.            VULVOVAGINATIS
Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes, Candyloma accuminata, dll.
14.            CANDIDIASIS (KEPUTIHAN)
Yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.
Keputihan yang normal terlihat bening ,tidak berbau dan biasanya muncul beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi adalah wajar. Sementara keputihan yang tidak normal adalah berupa keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental ,berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan. Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

Terjadinya KEPUTIHAN pada Vagina wanita dewasa terdapat bakteri baik yang disebut dengan Basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari terhadap infeksi.

KEPUTIHAN yang NORMAL :
Dapat terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi, dalam keadaan terangsang atau birahi, dan dalam keadaan Stres/Emosional
KEPUTIHAN yang TIDAK NORMAL :

Seringkali terjadi karena infeksi jamur, bakteri atau parasit. Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon, gula darah atau rendahnya daya tahan tubuh. Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis, bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi Parasit biasanya adalah dari golongan TRIKOMONAS dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

Selain oleh sebab-sebab yang disebutkan diatas keputihan abnormal juga dapat disebabkan oleh karena
Luka, penyakit keganasan misalnya tumor, benda asing akibat pemakaian tampon (pembalut) yang tidak berkualitas atau spiral dan Penyakit Hubungan Seksual (PHS).

KOMPLIKASI :
Bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga Panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul..!!!
15.            KEMANDULAN PADA WANITA
Kemandulan pada wanita merupakan suatu aib di keluarga, tak jarang terdapat pasangan yang memilih berpisah ketika mengetahui sang istri mengalami kemandulan. Kemandulan pada wanita merupakan ketidak mampuan seorang wanita untuk mendapatkan anak. Banyak factor yang mempengaruhi terjadinya kemandulan seperti factor gaya hidup dan riwayat keluarga. Sebelum anda menjalani hubungan serius dan merencanakn program kehamilan, anda harus periksakan terlebih dahulu kesehatan organ reproduksi. Siapa tau anda mengalami beberapa masalah mengenai organ reproduksi. Organ reproduksi yang bermasalah akan menyebabkan kemandulan. Berikut merupakan beberapa penyakit yang menyebabkan kemandulan pada wanita.Infeksi pada indung telurJika terjadi infeksi pada indung telur, kemungkinan terbesar yaitu indung telur tidak akan berfungsi norml. Indung telur merupakan tempat dimana sel telur diproduksi. Jika indung telur mengalami masalah infeksi, maka akan menghambat sel telur yang akan dilepaskan.Infeksi pada tuba fallop. Tuba fallopi merupakan jalan saluran sel telur menuju ke rahim. Jika saluran sel telur terkena infeksi, maka jalannya sel telur ke rahim akan terhambat dan tidak bisa melakukan pembuahan.Infeksi pada rahimInfeksi ini mungkin akan lebih bahaya jika dibiarkan terlalu lama. Infeksi rahim bisa menghambat proses pembuahan antara sel telur dan sel sperma. Rahim merupakan tempat dimana proses pembuahan terjadi. Jika terjadi infeksi pada rahim, kemungkinan besar rahim tidak akan bisa berfungsi secara normal untuk menjadi tempat pertemuan dan pembuahan antara sel telur dan sel sperma.Meskpiun beberapa penyakit tersebut sangat berbahaya untuk organ reproduksi, anda tidak perlu khawatir. Segera lakukan pemeriksaan medis untuk mengobati beberapa penyakit yang menyebabkan kemandulan pada wanita. Rubah gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan organ reproduksi
16.            HERPES SIMPLEX GENITALIS
Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.
17. HIPOGONADISME
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.


18. KRIPTORKIDISME
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.


19. URETRITIS
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.


20. PROSTATITIS
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.


21. EPIDIDIMITIS
Epididimtis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.


22. ORKITIS
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

23. ANORKIDISME
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.


24. HYPERTHROPIC PROSTAT
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.


25. HERNIA INGUINALIS
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.


26. KANKER PROSTAT
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut.


27. KANKER TESTIS
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).


28. IMPOTENSI
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada pada hubungan kelamin yang normal.



29. INFERTILITAS (KEMANDULAN)
Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
- Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit


30. HERPES GENETALIS
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

31. SIFILIS
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.


32. AIDS
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit. Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern. AIDS menuntut perhatian kita semua karena:

1. Semua orang bisa terkena AIDS.
2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui, sehingga makin banyak orang yang tertular AIDS.Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada tahun 1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10% di Amerika Utara, dan 6% di Eropa. Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di Amerilka.
Kondisi yang diperlukan untuk penularan HIV adalah HIV harus masuk ke dalam aliran darah. HIV sangat rapuh dan cepat mati di luar tubuh manusia.
Virus ini juga sensitif terhadap panas dan tidak kuat hidup pada suhu di atas 60 derajat celsius. Untuk dapat tertular, maka jumlah virus HIV harus cukup banyak. HIV terdapat di hampir seluruh cairan tubuh manusia seperti keringat, air ludah, air mata, darah, cairan sperma, cairan vagina. Hanya saja pada keringat, air ludah, dan air mata konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk menularkan HIV. Cairan yang dapat menularkan HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina. Penularan terjadi jika ada salah satu dari cairan tadi mengandung virus HIV.

Fase dan gejala HIV

Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun, berkurang dan akhirnya hilang. Orang yang terinfeksi HIV fase I, nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase ini berlangsung 5-7 tahun, tergantung kekebalan tubuh penderita.
Pada fase II muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti: hilang selera makan, tubuh lemah, berkeringat berlebihan di malam hari, timbul bercak-bercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus-menerus, flu tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain). Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.
Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium. Sampai sekarang orang tidak dapat menyebut secara pasti gejala AIDS, karena gejala AIDS tidak khas.


Pencegahan AIDS

Di dalam lingkungan keluarga sampaikan informasi yang sudah Anda ketahui ini kepada anggota keluarga yang lain, teman dan tetangga. Jika sehari-hari Anda menemukan informasi yang salah tentang AIDS, segera luruskan dengan cara yang benar supaya orang-orang tertarik dan juga memperbaiki informasi tersebut.
Di lingkungan sekolah mungkin Anda bisa mengusulkan kepada guru atau kepala sekolah agar diadakan diskusi atau seminar atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pencegahan AIDS. Kegiatan yang berkait dengan pencegahan AIDS dapat juga Anda lakukan bersamaan dengan kegiatan sejenis seperti pencegahan narkoba, pendidikan keluarga, dan sebagainya.
Di Indonesia ada kecenderungan penjaja seks komersial meluas, penyebaran penyakit kelamin tinggi, urbanisasi dan migrasi penduduk tinggi, kecenderungan hubungan seks sebelum nikah meningkat, lalu lintas orang dari/ke luar negeri berlangsung dengan bebas, serta penggunaan alat suntik, tato, tindik yang tidak sehat.
 
       33. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat
34. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar